Kehidupan adalah satu wujud yang tetap dan tak berubah, walaupun begitu banyak ragam pandangan yang berbeda terhadapnya..
Dan rasanya kitapun tidak perlu untuk meneliti dan memperbandingkan pandangan mana yang lebih tepat atau lebih benar, karena ini bukan persoalan logika eksakta…
Kehidupan adalah sebuah wujud yang tidak harus kita pandang dalam SATU kacamata saja – apalagi meyakini bahwa itulah satu-satunya pandangan yang paling tepat, misalnya : "pandangan bahwa hidup ini adalah tempat singgah sementara ".
Karena setiap perspektif akan berguna untuk membangun kesadaran baru untuk tindakan-tindakan baru..sebuah perubahan, kemajuan, dinamika, keluasan khazanah peradaban..
“ Sesungguhnya kehidupan adalah bagaikan tempat singgah sementara bagi seorang musafir, yang tujuan akhirnya adalah sorga “ – adalah sebuah perspektif agama yang berfungsi untuk membangun sebuah kesadaran kontapelatif untuk BERTINDAK ETIS , yang dengannya ada kepuasan jiwa rohani yang sangat privat.
Tetapi, tentu saja kita memiliki obsesi untuk mengisi bukan hanya ruang privat tetapi juga ruang public – maka kita harus membaca & menafsirkan kehidupan dunia ini dalam PERSPEKTIF yang LAIN – agar juga tumbuh kesadaran-kesadaran baru pada ASPEK LAIN dari potensi besar diri kita – sehingga lahir kreatifitas-kreatifitas tindakan baru untuk menciptakan kemajuan peradaban pada ruang yang lain : RUANG PUBLIK.
“ Sesungguhnya kehidupan adalah peta impian yang menawarkan banyak ‘destiny’ “– adalah sebuah perspektif yang hendak membangun kesadaran baru yang lain, yaitu tentang VISI, tentang betapa takdir kita (destiny) benar-benar ditentukan & diarahkan oleh mimpi-mimpi (dreams) kita sendiri..
Bahwa semua orang sebenarnya telah memiliki mimpi di alam bawah sadarnya, dimana mimpi yang tak disadarinya ini telah men-drive semua langkah & sikap hidupnya selama ini dan menghadiahkan ‘kondisi saat ini’ sebagai buahnya.. Jika, anda tidak puas dengan kondisi anda saat ini maka coba periksa baik-baik mimpi-mimpi bawah sadar anda, jangan-jangan dreams anda disana memang terlampau sederhana & bersahaja..
“ Sesungguhnya kehidupan adalah ibarat hutan belantara yang hanya berlaku satu hukum saja untuk survive, yaitu : KEKUATAN & KECEPATAN “ - adalah sebuah perspektif lain yang hendak membangun sebuah kesadaran baru yang lain pula, pada diri kita bahwa kehidupan ini adalah juga medan peperangan & pertarungan – bahwa ada persaingan disana, ada pertarungan ideologis di dalamnya… yang sungguh ini bermakna pertempuran yang sangat luas medannya, meliputi : pertempuran politik, ekonomi, social, budaya, tehnologi, informasi, dsb – yang dijalankan dengan semakin sestematis oleh semua tentaranya, yang tentu saja tidak semuanya berseragam ala militer..
Jadi, janganlah menyikapi tashawwurat (perspektif) tema tertentu sebagai sebuah logika eksakta yang hanya memiliki satu buah kebenaran sehingga perspektif yang lain menjadi salah, sesat atau dihukumi menyimpang..
Tapi, perspektif itu ibarat pemantik file atau semacam ‘shortcut’ – untuk menghadirkan kesadaran & pemahaman baru dari keragaman potensi dahsyat yang kita miliki – untuk lahirnya tindakan-tindakan kreatif baru bagi kehidupan..
Para pembelajar selalu memiliki sikap mental terbuka pada perspektif yang berbeda..dan inilah yang saya rasa dimaksud dengan tradisi ilmiah..!!
Para cerdik cendikia telah mengungkapkan bahwa entitas yang akan menciptakan kemajuan adalah entitas pembelajar yang memiliki tradisi ilmiah, bukannya emosi terhadap perbedaan bahkan mereka berusaha mempelajari perspektif, sistematika logika dengan seluruh asumsi-asumsi dan output yg ingin direkayasa oleh teori berpikirnya..
Sungguh saya berharap, entitas pembelajar penuh berkah ini adalah sebuah entitas yang saya juga ada di dalamnya..
Kamis, 05 Maret 2009
ENTITAS PEMBELAJAR
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar