Rabu, 21 Januari 2009

Catatan ttg Pernikahan Indah

Sungguh obsesi tentang kehidupan yang terus bergelora menjadi penyebabnya, ..maka pada tahun 1993 saya menikahi seorang perempuan yang dikenal sebagai aktifis yang sangat bersemangat..
Awalnya, ada teman bak saudara yang berkisah tentang seorang perempuan Bugis, aktifis mahasiswa..eh mahasiswi dink, yang penuh semangat menyerukan sebuah cita-cita mulia..

Mendengar kisah semangat perempuan yang sungguh mempesona jiwa ini dengan keberanian, obsesi & cita-cita yang dimilikinya maka segera saja angan-anganku pun melambung... membayangkan seandainya aku bisa menjadi bagian dari kehidupan perempuan ini yang penuh gelora dan dinamika...

Sahabatku, mungkin engkau tidak percaya bahwa saya pun langsung melamar dan mendatangi orangtuanya sebelum saya kenal dan melihat sosok dirinya..haa..haa...ha, seperti kamu, orangtuanya pun kaget, heran, bingung dengan semua tindakan yang tidak seorangpun bisa memahami apalagi meyakini ketulusanku...

Tentu saja, keheranan mereka bertambah karena kami kemudian seolah mengadu idealisme & kesucian cinta, merasa bangga untuk tidak saling mengenali wajah..
Hanya, heroisme yang ingin kita patri menjadi prasasti bagi perkawinan suci kami...
Dan konsekwensinya adalah kami baru bertatap muka setelah resmi menikah, sehingga orangtua hingga mertua dan saudara menyebutnya sebagai kekonyolan tapi kami mengenangnya sebagai keindahan..!!!

Sahabatku,..perempuan bugis itu bernama SRI RAHMI
Kemuliaan cita-cita & keindahan gelora semangat-nya sungguh membuatku terpesona..ia telah memenuhi seluruh hayalanku tentang bagaimana cara menikmati hidup ini...benar sahabatku, memenuhinya dengan cita-cita..!!!

Bukankah Cinta adalah energi kehidupan sedangkan Obsesi & Cita-cita yang akan memberikan maknanya.. tanpa keduanya tentu saja hidup ini menjadi sangat hampa ..!!

4 komentar:

Bang Irwan mengatakan...

Eleh..eleh...
Romantis pisan atuh tadz....

Anonim mengatakan...

Dani Jember,
Wah bisa tambah ... (seneng) tuh Mbak Rahmi....
ha..ha..ha.. Kapan ke Jember?

terasbasah.blogspot.com mengatakan...

kalau saya begini :
...kamu boleh menangis,tapi jangan harap tangisanmu bisa menghentikan langkahku...

Anonim mengatakan...

mantab...
mantab...
sepertinya klo dijadikan novel bole juga tuh :D