Senin, 12 Oktober 2009

PERBEDAAN dan SENYUMAN

Suatu ketika saya melihat semangat indah dari seseorang kepala sekolah yang berusaha mencanangkan paradigma baru dalam memandang anak-anak didiknya, dan sekaligus promosi untuk sekolahnya...spanduk besar ia pasang di lantai dua gedung sekolahnya, dengan gambar murid-murid SD nya yang demikian ceria, ia membuat sebuah tulisan besar : " TIDAK ADA ANAK YANG BODOH "

Hmm...akupun tersenyum-senyum penuh keharuan membacanya..dan mencoba berempati dengan semua niat baiknya..dan sungguh ku berharap smoga tidak ada seorangpun yang menegur atau mengoreksinya kecuali sekedar membuatnya melihat bahwa ada pula yang suka dengan kalimat : " SEMUA ANAK ITU PANDAI "...karena memang sang kepala sekolah pun tak salah dalam hakekatnya, bukan ?

Sahabatku..., aku merenung lebih jauh, betapa hal seperti ini sungguh banyak kita temui di banyak tema-tema kehidupan kita...

Sebuah hakekat yang benar, klausula logika tak terbantah hanya saja ada perspektif berbeda dalam memahaminya.. ku kembali tersenyum-senyum penuh keharuan dan berlomba dengan setan durjana untuk segera membalutnya dengan cinta, sayang dan kebanggaan atas semangat, keikhlasan, upaya dan pengorbanan serta jihad & tekadnya...ahh, sungguh menggembirakan dunia, menyajikan banyak senyuman dari perbedaan insan menggapai ridhaNYA..

Ku merenungi kembali kegembiraan dan senyum Rasulullah saw mendengar perbedaan para sahabat pada peristiwa penyerangan bani khuraizah..

Mereka berbeda pendapat atas persoalan yang tampak begitu prinsip, yaitu shalat asar..!!, seolah hanya ada satu kebenaran saja dan yang lain adalah salah dan sesat.. dari perintah : "jangan kalian shalat asar kecuali di perkampungan bani khuraizah".

Mereka berada di persimpangan ijtihad atas nash yang syar'i dan qath'i, langsung dari lisan Rasulullah saw tentang waktu ibadah....karena waktu asar hampir usai sementara mereka belum sampai di perkampungan bani khuraizah.

Maka merekapun tak membelah pasukan dan tak pula memutus ikatan hati, tetap bersatu menjalankan misi dan strategi..sebagian shalat asar karena memahami perintah itu bermakna sekedar untuk bersegera dan menggesa langkah, sebagian yang lain memahami perintah Rasulullah saw sebagai kemutlakan titah sang pembawa berita dari Pencipta alam semesta yang tak boleh sedikitpun dibantah..

Soliditas mereka akhirnya membawa kemenangan ISLAM, dan ketika mereka kembali ke Madinah dan bertemu kembali dengan Rasulullah saw, mereka pun ingin menguji siapa yang lebih benar atas 'masalah besar' ttg shalat asar... dan wahai sahabatku, kau pun telah membaca kisahnya, bukan ? ....Rasulullah saw tersenyum-senyum terharu, persis banget seperti aku tuh..dan membenarkan ijtihad mereka semua..
Tidakkah engkau pun bisa merasakan kenikmatan karunia senyuman itu, yang diberikan Allah swt kepada kami.. ya iya lah, aku dan Rasulullah saw..!!

Duhai perbedaan, tak henti-hentinya kau membuatku tersenyum.. betapa indahnya hidup ini kita rasakan jika kita bisa menikmati keragaman...

Tidak ada komentar: